Bahkan, IAS adalah Ketua Umum PSM yang berhasil menggagas program pembinaan pemain muda Sulselbar melalui Pra Ligina. Program ini sukses menjadi suplier pemain profesional dan pemain timnas di eranya.
Karena program Pra Ligina PSM itu, tercipta proses pembinaan pemain-pemain dari berbagai daerah di Sulsel, serta Sulbar yang baru setahun mekar sebagai provinsi baru. Misinya adalah menciptakan pemain muda yang akan menopang pemain-pemain senior di PSM.
Ardan Aras, alumni Pra Ligina, beberapa waktu lalu berkisah, ada prinsip yang berkembang di tubuh pengurus PSM waktu itu (2005). Bahwa PSM yang penuh prestasi karena baru saja dua kali jadi runner up Liga Indonesia, harus mencoba untuk mencetak pemain-pemain lokal berkelas. Seingat saya PSM ketika itu risau karena prestasi itu dibangun dengan banjirnya pemain-pemain dari luar. "Padahal, jika dibina, pemain Sulsel itu sebenarnya banyak," kenang gelandang Pelita Jaya ini.
Pra Ligina 1 memang membuat geger kancah sepak bola nasional. Alumni selain Ardan di antaranya Asmar, Iqbal Samad, Syamsuddin Sangkala, Arwin Rabdha, Arfan Baba, Fachruddin, Juned, Yusuf Hamzah, Nanang Hendrawan, Angga Pratama dan Buyung Gonggong.
Di antara mereka ada yang sempat masuk dalam skuat PSM senior sebelum berpetualang membela sejumlah klub Tanah Air. Mereka siap pakai, karena di Pra Ligina, mereka sudah mendapatkan segalanya. Mulai dari teknik, sikap dan karakter sebagai pemain profesional.
Alumni PSM Pra-Ligina angkatan pertama hampir semuanya mendapatkan klub.