FAJAR.CO.ID -- Ketua Umum Wahdah Islamiyah, KH Muhammad Zaitun Rasmin, pada sambutannya di acara Dialog Kebangsaan di STIBA Makassar (19/8/2022) menggambarkan secara umum tentang Wahdah Islamiyah.
"Sebagai Ormas Nasional, dan terdaftar secara resmi di Kementerian Dalam Negeri pada 2002. Berasaskan Islam dan Pancasila. Berlandaskan pada paham ahlussunnah wal jama'ah," ujar sosok yang karib disapa Ustaz Zaitun itu.
Ustaz Zaitun di hadapan Menko Polhukam jujur-jujuran mengatakan, ada berbagai isu, kecurigaan, dan mungkin juga fitnah kepada Wahdah Islamiyah. Dikaitkan dengan radikalisme bahkan mungkin dikaitkan dengan terorisme.
"Itu semua kami terima dengan penuh kesabaran," lanjutnya.
Ustaz Zaitun menekankan, Wahdah Islamiyah menerapkan manajemen terbuka. Tidak ada sesuatu apapun yang tersembunyi. Bisa diperiksa, kata dia.
"Dan, alhamdulillah bahwa sampai hari ini tidak satupun dari pengurus Wahdah Islamiah ataupun kader Wahdah Islamiyah yang dinyatakan terlibat atau terikut di dalam suatu kegiatan terorisme atau radikalisme," bebernya.
Ustaz Zaitun menceritakan pengalamannya sewaktu baru saja pulang dari Madinah, 1995 lalu. Memulai merintis dakwah, dalam bentuk yayasan Wahdah Islamiyah.
"Saya kaget ketika banyak pembicaraan teman-teman tentang FOBES (Forum Bersama). Forum Bersama untuk menangkap para gembong-gembong perampok," tambahnya.
Yang dikasih tanda rumah mereka di malam hari, lalu dieksekusi, lanjutnya. Saya datang dan tampil menyampaikan bahwa itu tidak benar. Walaupun perasaan dari kebanyakan rakyat yang selama ini menganggap para perampok itu begitu semena-mena melakukan tindakannya.
