FAJAR.CO.ID, Maros - Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sulawesi Selatan, melakukan kajian adaptasi terhadap temuan tiga buah bunker di Pattunuang Asue Desa Samangki Kecamatan Simbang Kabupaten Maros.
Peninjauan ini telah berlangsung sejak Kamis, 18 Agustus hingga Selasa, 23 Agustus mendatang.
Ketua Tim Kajian Adaptasi BPCB Sulsel, Nusriat, mengatakan kalau tim Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sulawesi Selatan saat ini tengah melakukan kajian adaptasi Bunker Jepang Pattunuang.
Dimana kata dia, peninjauan ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat situasi dan kondisi objek eksisting secara langsung.
"Tujuannya untuk melakukan penilaian implementasi rekomendasi BPCB kepada satuan kerja (Satker) pelaksanaan jalan nasional pada tahun 2017. Jadi pada saat pembangunan jalan nasional ini, BPCB mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk pelestarian bunker kepada pelaksana. Kita mau melihat implementasinya. Selain itu, kita akan menyusun konsep adaptasi Bunker dan landskapnya," ungkapnya.
Dia mengatakan ketiga bunker itu ditemukan tahun 2016 lalu, saat pengerjaan jalan Nasional Penghubung Maros dan Bone atau Elevated Road.
"Ketiganya itu memang terletak di Pattunuang, Kecamatan Simbang Kabupaten Maros," katanya.
Dia menjelaskan kalau tiga bunker tersebut kemudian mengalami adaptasi sesuai dengan kebutuhan masa kini.
Selain itu kata dia, dalam kajian adaptasi ini, juga dilakukan studi perbandingan terhadap bunker lain di Kabupaten Maros.
"Khususnya dua bunker yang terletak di Kelurahan Bontoa Kecamatan Mandai. Bunker yang segera memerlukan pelestarian dan penetapan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Maros," katanya