Mengenang Profesor Supriadi Hamdat

  • Bagikan
Prof Supriadi Hamdat.

Pada tahun 2017, ia pernah menulis terkait penyakit diabetes mellitus di komunitas orang Makassar di Takalar. Artikel tersebut dimuat di International Journal of Advances in Science Engineering and Technology.

Dua artikel jurnal ini dapat menjadi tanda bahwa beliau adalah pribadi yang senang belajar, senang meneliti, senang berbagi dan senang menyelesaikan sesuatu hingga tuntas. Indikator ketuntasan sebuah riset adalah terbitnya riset tersebut dalam jurnal, dan lebih bagus lagi pada jurnal bereputasi internasional.

Selain itu, beliau juga menerbitkan buku. Buku berjudul "Kemilau Sutra di Tanah Wajo" telah terbit di Penerbit Ombak, Yogyakarta. Secara ringkas, buku itu membahas terkait fungsi rumah tangga sebagai unit produksi usaha bertenun sutra tradisional di Wajo, akhir abad ke-20. Dalam studinya, dia ingin mengetahui sejauh mana "rumah tangga sebagai unit produksi" mampu bertahan dan mempertahankan pertenunan tradisional.

Rektor Unhas, Prof. Dwia Aries Tina Palubuhu berkomentar tentang buku itu, "Sebuah karya antropologis yang memuat tentang kebertahanan industri rumah tangga tenun di Kabupaten Wajo." Karya antropologis yang telah terbit itu pastinya akan jadi karya menarik dalam studi terkait kearifan lokal dan antropologi ekonomi masyarakat Bugis khususnya Wajo.

Sebagaimana di ketahui,usaha pertenunan sutra tradisional adalah suatu kegiatan ekonomi rumahtangga yang berlangsung turun-menurun,di wariskan dari satu ke lain generasi.Agaknya dalam pembangunan yang telah berlangsung lebih dari tiga dekade ini menarik untuk menyimak bagaiman unit-unit rumah tangga bisa bertahan dan mempertahankan kegiatan bertenun sutra tradisional tersebut.

  • Bagikan