FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu penyebut pemerintah hanya melakukan pembenaran ihwal Subsidi BBM Rp502 Triliun dari cadangan ekonomi.
“Contoh pembenaran. Setelah ketahuan bhw dlm APBN 2022 tdk ada angka subsidi sbsr Rp 502 trilyun, mereka menunjukkan sumber dan sibsidi/kompensasi BBM dari dana cadangan ekonomi,” ucapnya, melalui akun sosial medianya, Rabu, (31/8/2022).
Menurutnya, hal itu masuk kategori penyelundupan anggaran sehingga mesti diakhiri. Dia pun mendesak kepada DPR untuk bersuara.
“Cara ‘penyelundupan’ anggaran seperti ini hrs diakhiri. DPR seharusnya bersuara,” tutur Said Didu.
Dia mengunggah rincian pengelolaan subsidi energi di APBN sebesar Rp208 Triliun dan subsidi jenis bahan bakar tertentu sebesar Rp14 Triliun. Sementara belanja ekonomi sebesar Rp301 Triliun.
Sementara itu, Pegiat Sosial Media Nicho Silalahi menyebut desakan Said Didu kepada DPR untuk bersuara sama halnya mencari ketiak ular.
“Oalah bang @msaid_didu, Kalau minta mereka bersuara sama dengan Abang nyari ketiak ular,” balas Nicho.
Menurutnya, hanya tiga yang mampu DPR kerjakan diantaranya, tidur, korupsi dan nyusahin rakyat.
“yang aku tau kerja @DPR_RI itu cuma ada 3 Doank, 1. Tukang Tidur, 2. Jadi Koruptor, 3. Kalau Bangun Nyusahin Rakyat Doank, Lihat Aja Produk UU Yang Mereka Buat. Masih Berharap Dengan Mereka ?,” pungkasnya. (selfi/fajar)