FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar mulai dirasakan nelayan di Kecamatan Pitumpanua Kabupaten. Stok BBM diduga dikirim ke Sulawesi Tenggara (Sultra).
Warga Pitumpanua, Jaya, mengatakan, antrean panjang di SPBU Kelurahan Bulete mulai terlihat beberapa hari terakhir. Hal tersebut memberikan dampak buruk kepada para nelayan untuk mencari ikan di Teluk Bone.
Bahkan, banyak nelayan ikut mengantre memperoleh solar. Namun terpaksa pulang dengan tangan kosong.
"Kasihan kan kalau mereka tidak turun mencari ikan, keluarganya mau makan apa," ujarnya, Rabu, 31 Agustus.
Dia membeberkan, kelangkaan solar itu mulai terlihat beberapa bulan terakhir. Diduga karena ada monopoli dari oknum petugas Pelabuhan Banglasae, untuk dikirim ke Sultra.
"Di Sultra kan banyak industri, disinyalir oknum itu menyuplai perusahaan di sana dengan harga tinggi. Dari laporan nelayan, sering terjadi bongkar muat BBM di dalam pelabuhan," bebernya.
Bahkan, aktivitas bisnis ilegal tersebut sudah menjadi rahasia umum di kalangan nelayan di Pitumpanua. Sayangnya rakyat kecil tidak berdaya.
"Kasihan kita rakyat kecil untuk mencari nafkah harus mempertaruhkan nyawa di laut, tapi kalau tidak ada solar kita mau makan apa," keluhnya. (man)