Lebih manjut kata dia, untuk geseran jembatan ini setiap dorongan itu kurang lebih 90 cm.
"Sehingga hitungan kami dengan jarak 40 meter maka waktu efektifnya kurang lebih 3,5 jam. Mudah-mudahan kita bisa lakukan percepatan, agar waktu geseran bisa lebih cepat lagi. Sehingga masyarakat yang melintas baik yang menuju ke arah Makassar maupun Parepare akan terbuka jalurnya," jelasnya.
Dia mengatakan dalam pada escape road ini, yang bisa melintas hanya kendaraan kecil saja.
"Kendaraan besar ditahan dulu, untuk menghindari hal-hal tak diindahkan dan tidak melintasi bawah jembatan rel kereta api," ungkapnya.
Untuk pemilihan desain jembatan baja, kata dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Jalan.
"Kenapa gunakan baja? Karena ada rencana pengenbangan jalan dibawah jembatan. Sehingga nantinya dengan teknologi baja, akan memudahkan untuk dimodifikasi dibawahnya. Kalau menggunakan beton akan sulit melakukan penyesuaian lagi saat ada rencana pengembangan jalan," katanya.
Tipe baja jembatan yang digunakan kata dia, Welded Through Truss (WTT).
"Tipe baja WTT-60 atau baja rangka tertutup," sebutnya.
Dia mengatakan penggeseran ini merupakan sebuah permulaan akan tersambungnya jalur dari Pangkep menuju Maros.
"Jadi ini hanya satu jembatan rel kereta api. Inilah nanti akan menghubungkan Kabupaten Pangkep dengn Maros bahkan sampai ke Makassar," pungkasnya.
Dengan dilakukannya penggeseran ini kata dia, progres pengerjaan rel KA di Maros sudah mendekati 95 persen.
"Semoga kita bisa mengejar target finalisasi sampai proses operasi nanti sampai Oktober. Untu tahapa pertama pengoperasian itu sepanjang 71 kilometer dari stasiun Maros menuju stasiun Barru," katanya.