FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Harga telur di Sulsel sempat melonjak tajam. Hal itu dipengaruhi permintaan pasar yang besar.
Kepala Dinas Peternakan Sulsel, Nurlina Saking mengatakan, permintaan paling banyak berasal dari program bantuan sosial (bansos) pemerintah.
Bansos yang seharusnya dibagikan tiap bulan, kini dirapel tiga bulan sekaligus. Hal itu membuat ketersediaan stok berkurang dan tidak bisa memenuhi permintaan pasar.
Awalnya bansos yang dibagikan hanya 1 rak per rumah dalam sebulan, kini meningkat tiga rak satu rumah hanya dalam sebulan. Meningkat tiga kali lipat.
"Gara-gara Bansos, 3 bulan dijadikan 1, jadi banyak. Itulah yang menyebabkan peningkatan,"katanya di kantor Gubernur, Jumat, 2 September 2022.
Diketahui harga telur di Kota Makassar sempat menembus Rp70 ribu satu rak. Padahal sebelumnya harga telur dipatok sekitar Rp48 ribu per rak hingga Rp65 ribu per rak.
Menurut Nurlina, kini harga telur berangsur turun. Kenaikan ini sifatnya insidentil saja, tidak terjadi setiap bulannya.
"Insidentil, permintaan bukan rutin setiap bulan, permintaan ditata supaya tidak berkumpul satu masa,"ungkapnya.
Diketahui, produksi telur di Sulsel rata-rata 13 ribu ton tiap bulannya. (Ikbal/fajar)