Milan terus menggempur pertahanan Inter. Menit 33 Giroud mendapat peluang emas, sayang sepakannya melambung lantaran mendapat gangguan. Satu menit kemudian, Milan kembali mendapat 2 peluang beruntun. Melalui Tonali dan Theo. Sayangnya tidak berhasil berbuah gol. Babak pertama berakhir dengan skor 1-1 untuk kedua tim.
Babak kedua, Milan langsung menekan dan mengambil inisiatif serangan. Menit 48 sundulan Theo sedikit melebar di samping tiang gawang Inter. Sementara Inter, mendapat peluang pada menit 51 nelalui tendangan bebas. Cahanoglu yang menjadi algojo gagal karena tendangannya membentur pagar betis Milan.
Giroud menjadi momok menakutkan. Mengulang tragedi golnya pada Derby musim lalu. Menit 53, mantan pemain Chelsea itu berhasil merobek gawang Handanovic, setelah memanfaatkan umpan tarik Leao.
Menit 60, Leao kembali membuat publik Inter menangis. Mendapat umpan cuek dari Giroud, Leao langsung menari-nari di kotak pinalti Inter. Lolos dari kawalan De Virj, Leao melepaskan tendangan plessing mendatar. Dan, gol. Skor 3-1 untuk Milan.
Dzeko yang masuk sebagai pemain pengganti mampu merubah gaya permainan Inter. Terbukti, kualitas serangan Inter meningkat drastis. Menit 66, kapten Timnas Boznia itu mencetak gol kedua bagi Inter, memanfaatkan umpan tarik Darmian.
20 menit terakhir, Inter terlihat mendominasi. Namun selalu gagal menembus pertahanan Inter. Pun jika tembus, masih ada si Mata Elang Maignan dengan sigapnya melakukan penyelamatan.
Pemain anyar Milan, Divock Origi yang masuk sebagai pengganti sedikit kurang beruntung. Sentuhan pertama Origi melambung di atas mistar gawang Handanovic. Beberapa kali kesempatan juga, Origi gagal menambah pundi gol Milan.(Muhsin/Fajar)
