Unit kerja ini untuk mendukung kebijakan OPOR (Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi, dan Rehabilitasi) dari Menteri PUPR terhadap infrastruktur, dalam hal ini infrastruktur irigasi.
“Sulsel sendiri mendapat berkah banyak, ada Bendungan Karelloe, Jenelata, Passeloreng dan Baliase. Ini menegaskan Sulsel sebagai lumbung (pangan) sentra di Indonesia,” sebutnya.
Direktur Operasi dan Pemeliharaan, Adenan Rasyid, menyebutkan, jumlah Petugas O&P Irigasi Permukaan yang diseleksi sebanyak 29 peserta dan Petugas O&P Irigasi Rawa sejumlah 8 peserta. Dari hasil penilaian Tahap I menghasilkan 3 peserta terbaik dari masing-masing kategori.
“Hingga tahap pada Seleksi Tahap II yaitu penilaian kinerja lapangan hingga penilaian kompetensi yang baru saja selesai, para pengamat telah menunjukkan kinerja terbaiknya selama bertugas serta memperoleh tambahan pemahaman terhadap tugas dan perannya dalam mengelola daerah irigasi permukaan dan daerah irigasi rawa di lapangan,” ucap Adenan.
Keenam juara selanjutnya akan ditetapkan sebagai Pengamat Teladan Tingkat Nasional melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang akan diumumkan pada pelaksanaan Hari Bakti PU, 3 Desember 2022 mendatang.
“Satu penghargaan bagi saya pribadi terkhususnya Kabupaten Luwu Timur yang telah mendapat kepercayaan di tingkat nasional. Ini akan menambah semangat kami untuk bagaimana meningkatkan kinerja kami. Harapan kami para pelanjut kami di kabupaten bisa lebih meningkat apa yang kami dapatkan saat ini,” sebut Muhammad Saleh peserta asal Sulsel. (ikbal/fajar)