FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sinjai, Irwan Suaib menggagas inovasi Sibantuki (Sinjai Bersatu dan Terintegrasi Tanggulangi Kemiskinan). Gagasan berbasis aplikasi satu data ini sebagai upaya untuk menekan angka kemiskinan secara kolaboratif.
Inovasi Sibantuki yang merupakan proyek perubahan dalam Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan II oleh Kepala Bappeda Sinjai ini mulai disosialisasikan di Kantor Desa Baru, Sinjai Tengah sebagai lokus pertama. Dikemas dengan kegiatan Tudang Sipulung yang dihadiri Aparat Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Irwan Suaib menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, angka kemiskinan di Sinjai mengalami penurunan. Pada tahun 2018 berada pada angka 9,28 persen. Lalu turun pada tahun 2019 pada posisi 9,14 persen. Kemudian, tahun 2020 kembali turun pada angka 9,00 persen. Sementara tahun 2021 berada di posisi 8,84 persen.
Setelah dilakukan evaluasi, upaya menekan angka kemiskinan belum dilakukan secara bersama-sama. 13 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki tugas ternyata melaksanakan program secara sendiri-sendiri.
Termasuk data yang dimiliki tidak terintegrasi antara satu OPD dengan OPD lainnya. Misalnya, data Dinas Sosial tidak terintegrasi dengan data yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Begitupun dengan OPD lainnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong inovasi ini agar dapat mengatasi persoalan tersebut, dengan menghadirkan sistem satu data kemiskinan yang terintegrasi melalui website atau aplikasi. Dengan harapan, pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran dan efektif.