Program tersebut, ungkap Arief, adalah distribusi informasi yang masif melalui sistem aplikasi terhadap seluruh masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di wilayah-wilayah rawan bencana atau masyarakat yang ada di sekitar sungai atau bantaran sungai Masamba, seperti dalam bentuk SMS Blast. Di mana setiap informasi langsung sampai ke masyarakat.
“Ini kita harapkan terbangun dalam satu-dua tahun ke depan, khususnya untuk masyarakat yang ada di sekitar sungai atau bantaran sungai, yaitu adanya deteksi dini melalui SMS Blast,” terangnya. Untuk mewujudkan hal ini, Arief berharap kepada BMKG yang juga masuk jajaran Dewan Kota Cerdas untuk mendukung program tersebut.
“Kami ingin mencoba ini, dan semoga ini bisa terbangun secepatnya, maka dari itu keberadaan teman-teman BMKG bisa men-support ini, dan saya yakin mereka punya sistem aplikasi yang dapat mendukung program early warning system di Luwu Utara, sehingga informasinya tersebar luas sampai ke masyarakat yang ada di bantaran sungai,” imbuhnya.
Rakor kali ini juga dihadiri oleh beberapa Tim Pelaksana BISA Smart City Luwu Utara, di antaranya Dinas PMD, DP2KUKM, Dinas Lingkungan Hidup, serta perwakilan dari Bandara Andi Djemma Masamba. (LH)