Yos Nggarang Ungkit Pidato Jokowi Soal APBN Surplus Tapi BBM Tetap Naik, Stafsus Kemenkeu: Ada Risiko Subsidi Bengkak

  • Bagikan
Yosef Sampurna Nggarang alias Yos Nggarang

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sekjen Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Yosef Sampurna Nggarang alias Yos Nggarang mengungkit soal pidato Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menyebut APBN surplus pada bulan Agustus kemarin.

Dia menyindir pidato itu baru saja disampaikan sekitar sebulan yang lalu, namun tiba-tiba menaikkan harga BBM karena tak mampu biayai subsidi BBM.

“Pak @jokowi ini pidato bpk 16 Agustus,"APBN kita surplus," masa blm sebulan APBN sdh tdk mampu utk subsidi BBM?,” ujarnya dalam akun sosial medianya, Senin, (11/9/2022).

Menanggapi itu, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Prastowo Yustinus menyindir Yos Nggarang.

Menurutnya, jika seseorang mau berpikir jernih dan objektif, pernyataan Jokowi itu mudah saja dipahami. Dan tidak ada yang perlu dipermasalahkan.

“Tak sulit memahami pernyataan Presiden @jokowi jika mau sedikit jernih dan objektif. Jelas2 Presiden bilang surplus utk subsidi Rp 502 T. Itu tetap disediakan sampai akhir tahun. Tapi kita ada risiko subsidi bengkak hingga Rp 700 T, maka dilakukan penyesuaian, Pak @yosnggarang,” tuturnya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan, sampai pertengahan tahun 2022 ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) surplus mencapai Rp 106 triliun.

"Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp502 Triliun di tahun 2022 ini, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi," jelas Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan Presiden Dalam Rangka HUT ke-77 Kemerdekaan RI Dalam Sidang Bersama DPR RI-DPD RI, Selasa (16/8/2022) lalu. (selfi/fajar)

  • Bagikan