Tekan Stunting, Bupati Wajo Hadirkan Kampung KB

  • Bagikan
IST

Amran Mahmud berharap pencanangan Kampung KB dan peluncuran Dashat tidak sekadar seremonial. Sebaliknya, jadi pemicu untuk berbuat lebih baik ke depannya. Berkaca pada Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Wajo berada pada angka 22,4 persen. Angka ini termasuk terendah di Sulsel.

"Jangan sampai Kampung KB berhenti tanpa kegiatan setelah dilaksanakan pencanangan. Kepada semua pihak supaya bergerak cepat (gercep) dan sigap dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan program Bangga Kencana," pesannya.

Sementara, Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN RI, Muhammad Rizal Martua Damanik menyampaikan kebanggaannya bisa berkunjung ke Bumi Lamaddukelleng. Secara khusus dirinya memuji adat dan kesopanan orang Wajo.

Terkait peluncuran Dashat, Rizal menjelaskan bahwa ini adalah upaya untuk mencegah stunting. "Stunting ini membuat anak tidak sempurna pertumbuhannya sehingga akan membuatnya hidup dalam keterbatasan dan ketergantungan. Ini yang perlu kita cegah, khususnya di 1.000 hari pertama kehidupan," ungkapnya.

Rizal pun mengapresiasi sambutan dan penerimaan yang sangat baik dari Bupati Wajo bersama Ketua TP PKK serta seluruh masyarakat, khususnya di Desa Sogi.

Pada kesempatan ini, Rizal mengukuhkan Bupati Wajo sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting dan Ketua TP PKK Wajo, Sitti Maryam, sebagai Bunda Asuh Anak Stunting. Pengukuhan ditandai pemasangan selempang dan penyerahan piagam penghargaan.

Turut hadir pada kesempatan ini, yakni Kepala Badan Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Ritamariani bersama jajaran, dan Dandim 1406 Wajo, Letkol Inf Muhammad Jaunda. Lalu, para kepala perangkat dinas lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo, para penyuluh KB, pimpinan organisasi wanita, Camat Maniangpajo bersama Kapolsek dan Danramil, para kepala desa/lurah, bidan, kader, serta undangan lainnya. (iman/fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version