Terancam Tidak Bisa Melaut karena BBM Naik, Nelayan di Makassar Lakukan Demonstrasi

  • Bagikan
IST

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Nelayan di Kepulauan Barrang Caddi, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Makassar menggelar aksi demonstrasi, di pesisir Pulau Barrang Caddi, Jumat (16/9/2022).

“Paling berdampak terhadap kenaikan BBM ini adalah masyarakat pesisir, terutama kepulauan,” kata Rosma, Mahasiswa Universitas Islam Makassar yang juga terlibat dalam aksi.

Kata Rosma, bahkan sebelum BBM naik harga BBM di pulau sudah sangat membebani warga.

“Sebelumnya harga bensin (di pulau Sangkarrang) dari Rp10 ribu per liter sekarang sudah naik Rp13 ribu,” katanya.

Belum lagi, tambah Rosma, daya tangkap ikan warga yang sangat sedikit memperparah keadaan ekonomi warga di pulau.

“Lebih banyak mengeluarkan uang ongkos melaut ketimbang penghasilan dari tangkap ikan,” jelasnya.

Di tengah rendahnya daya tangkap nelayan, kenaikan harga BBM juga mempengaruhi kenaikan bahan pangan yang dipasok dari Makassar menuju Pulau Sangkarrang.

Dampaknya, listrik warga tang hanya bergantung pada mesin genset swadaya masyarakat tarif iurannya mesti naik.

Warga yang mulanya membayar tarif listrik Rp4 ribu per hari menjadi Rp5 ribu hingga Rp7 ribu per hari.

Aksi demonstrasi yang melibatkan nelayan, mahasiswa di kota Makassar ini juga dirangkaikan dengan panggung ekspresi, orasi ilmiah, dan baca puisi.

Adapun tuntutan nelayan Barrang Caddi, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Makassar menuntut:

  1. Batalkan Kenaikan BBM
  2. Beri Subsidi BBM bagi Nelayan
  3. Bangun Infrastruktur Listrik Barrang Caddi
  4. Berikan Hak Asuransi Nelayan
  5. Pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil untuk kemakmuran nelayan
  6. Hapus alokasi ruang tambang pasir di Wilayah Tangkap Tradisional Nelayan. (Arya/Fajar)
  • Bagikan