FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Program Ojol Day yang digagas Wali Kota Makassar Danny Pomanto menuai kontroversi.
Padahal, program ini telah dituangkan dalam surat edaran agar seluruh pegawai Pemkot Makassar menggunakan transportasi online setiap hari Selasa mulai pekan depan.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Makasar, Zainal Ibrahim menilai program ini sangat mendeskriminasi kelompok transportasi lainnya seperti angkutan umum Pete-pete, bentor hingga becak.
”Dengan adanya surat edaran ini, bisa jadi yang menggunakan angkutan umum Pete-pete, bentor, konvensional selama ini, mereka beralih dengan adanya surat edaran yang dilakukan oleh wali kota. Artinya inikan sudah tidak adil, menjadi diskriminasi terhadap angkutan umum lain,” ujarnya kepada Fajar.co.id, Sabtu (17/9/2022).
Seharusnya kata dia, seorang wali kota bijak mengambil sebuah langkah agar supaya programnya tidak memihak ke salah satu penyedia jasa transportasi saja.
“Bagaimana dengan angkutan umum yang lain yang keberatan dengan surat edaran ini. Seakan-akan mereka dianak tirikan,” tuturnya.
Salah satu sopir Pete-pete, Hasan mengatakan, jika program tersebut berjalan pastinya akan sangat berdampak dengan pendapatannya.
“Itu pasti akan berdampak, walaupun hanya setiap hari Selasa, belum lagi penyesuaian tarif yang membuat penumpang sepi, program deskriminasi,” ucapnya.
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh salah seorang tukang bentor, Daeng Sija.
“Saya sebenarnya nda tahu bagaimana. Tapi kalau memang begitu (ada program khusus ojol, red), nassami (jelas, red) berdampak,” ungkap Daeng Sija.