Dalam kasus ini, Sugeng mendesak Tim Khusus Polri menjelaskan keterlibatan Robert Priantono Bonosusatya dan Yoga Susilo dalam kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Sambo.
Selain itu, Polri juga diminta harus mengusut keterkaitannya dengan mafia judi online yang terafiliasi dalam Konsorsium 303.
"Sekaligus membongkar peranannya, menyusul terungkapnya pemakaian private Jet oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan dalam kaitan temuan uang Rp 155 Triliun oleh PPATK dari judi online," tutur Sugeng.
Sugeng menduga kuat ada keterlibatan Robert dan Yoga Susilo dalam kasus Sambo dan Konsorsium 303. Pasalnya, selain Robert, nama Direktur Utama PT Pakarti Putra Sang Fajar, Yoga Susilo, muncul dalam struktur organisasi Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, sebagai Bos Konsorsium Judi Wilayah Jakarta.
"Nama RBT alias Bong alias Robert Prianto Binosusatya, dalam catatan IPW adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," ungkap Sugeng.
Sementara itu, Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran, Prof Muradi, menilai penggunaan private jet oleh Hendra Kurniawan untuk mengunjungi keluarga Brigadir J di Jambi tak sesuai peruntukannya.
Dirinya mengaku tak mengetahui banyak soal kasus ini, tapi ia mendorong Polri mengusut keterlibatan pengusaha di dalamnya.
"Itu (penggunaan private jet) berada dalam posisi yang tidak tepat. Bintang satu (Hendra Kurniawan) tapi bisa pakai private jet. Itu juga harus diinvestigasi. Beberapa elite petinggi Polri punya dengan pengusaha. Tapi saya tidak bisa sebutkan," terangnya. (riki/fajar)