Luhut meyakini, sekarang ini yang ada sekarang adalah penjajahan ekonomi dan teknologi. Penjajahan ekonomi, kalau negara kuat ekonominya, rakyatnya sejahtera.
"Siapa yang mau invasi di Indonesia. Di mana dia mau invasi?," lanjutnya.
Penguatan ekonomi, teknologi, dan pendidikan itu yang menjadi perioritas utama menurut Luhut. Cara kerja Jokowi dalam mengontrol hal tersebut, dengan merawat hubungan dengan negara-negara lain. Indonesia memainkan peran itu dengan baik.
"Sekarang betul-betul saya kemana aja sekarang, saya mudah, ketemu dengan MBZ (Muhammad bin Zaid). Dia bicara ke saya bagaimana dia melihat Presiden Joko Widodo. Tolong kamu lihat brother saya begini-begini, dia respect," bebernya.
MBZ kabarnya memberi bantuan untuk IKN. Sebesar 50 Miliar Dollar, setelah sebelumnya hanya 30 miliar Dollar. Kemudian Luhut bertemu MBS.
"Apa saya ketemu dengan Muhammad bin Salman karena saya? karena Presiden Joko Widodo. Karena mereka melihat figur ini, orang yang sederhana ini, orang berani ini, yang berpikir bagus dan melihat bahwa Indonesia kok maju di bawah beliau," lanjutnya.
Luhut mengaku mempunyai hubungan dengan negara-negara besar seperti Amerika misalnya, itu semua berkat Presiden Jokowi. Perannya sangat menentukan dan patut diakui.(Muhsin/Fajar)
