Kata dr Rezky, terkait diabetes melitus,
disamping masalah penyakit menular dan kurang gizi, terjadi pula peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM).
Lalu obesitas (gizi lebih), hal ini yang merupakan faktor risiko terjadinya Penyakit Tidak Menular (PTM).
"PTM itu seperti penyakit hipertensi, diabetes melitus, kardiovaskuler, stroke, dan lain-lain," ucapnya.
WHO melaporkan bahwa Indonesia berada di urutan keempat negara yang jumlah penyandang DM terbanyak. Jumlah ini akan mencapai 21,3 juta pada tahun 2013.
Prevalensi DM tertinggi terdapat di provinsi D.I Yogyakarta dengan nilai prevalensi 2,6%, yang kemudian diikuti oleh D.K.I Jakarta dengan 2,5% dan Sulawesi Utara 2,4%.
Jenis DM yang paling banyak diderita dan prevalensinya terus meningkat adalah DM tipe 2 dengan kasus terbanyak yaitu 90% dari seluruh kasus DM di dunia.
Selain ditingkat dunia dan Indonesia, peningkatan kejadian DM juga tercermin ditingkat provinsi khususnya provinsi Sulawesi Selatan.
Kata dr Rezky, Dinas kesehatan Sulawesi Selatan tahun 2012 menyatakan DM termasuk dalam urutan keempat PTM terbanyak, yaitu sebesar 6,65%. Lalu urutan kelima terbesar PTM penyebab kematian yaitu sebesar 6,28%.
"Bahkan pada tahun 2010, DM menjadi penyebab kematian tertinggi PTM di Sulawesi Selatan yaitu sebesar 41,56% ," ucapnya.
Data mengenai kasus komplikasi diabetes mellitus di indonesia, tidak diketahui. Karena kasus yang tercatat di pelayanan kesehatan adalah kasus diabetes mellitus atau kasus komplikasi yang dialami.
dr Rezky mengatakan berdasarkan data rekam medik di Rumah Sakit Ibnu Sina, jumlah penderita diabetes melitus tiga tahun terakhir mengalami kenaikan.