Namun, kata Jaya, aplikasi yang telah diimplementasikan sejak awal tahun 2022 oleh jajaran satker menemui berbagai kendala. Kendala yang dihadapi yaitu tidak semua data dapat dimigrasikan ke SAKTI dalam proes migrasi saldo awal, kesulitan operator dalam mengubah kesalahan pencatatan verifikasi barang pada SAKTI, belum famliarnya operator kanwil setiap satker terhadap aplikasi SAKTI, dan ketidakstabilan jaringan internet.
Jaya berpesan kepada seluruh peserta yang hadir agar operator yang mengikuti workshop ini bersungguh-sungguh menyimak dan menyerap semua materi yang dipaparkan oleh narasumber sehingga kendala-kendala di lapangan dapat diminimalisir.
Sementara itu Kepala Rudenim Makassar Alimuddin dalam laporannya mengatakan kegiatan ini diadakan dalam rangka membangun pengetahuan penyusunan keuangan bagi seluruh jajaran operator Satker Keimigrasian di Sulsel.
Kegiatan ini menghadirkan 3 (tiga) narasumber yaitu Abdul Wahab selaku Pelaksanan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Makassar sekaligus Penganggung Jawab Satuan Kerja Kemenkumham, Harmonius Arruanlinggi selaku Pembina Teknis Perbendaharaan Negara Mahir Kantor Pelayanan Perbendaharan Negara (KPPN) Makassar II, dan Suherman selaku Pelaksana KPPN Makassar II.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Divisi Administrasi Sirajuddin, Seluruh Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Keimigrasian se-Sulsel, Perwakilan UPT Keimigrasian se-Sulsel, dan seluruh peserta kegiatan workshop baik hadir langsung maupun daring. (*/fnn)