FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Gerakaan Nasional Pengawal Rakyat (GNPR) Provinsi Sulsel menggelar aksi unjuk rasa di depan Monumen Mandala Makassar pada Jumat (23/9/2022).
"Aksi ini kami gelar guna menghentikan penindasan, ketidak adilan. Kenaikan harga BBM pasti memacu kenaikan harga lainnya. Kebijakan dari rezim saat ini menambah beban hidup masyarakat Indonesia," tegas orator yang berbaju hitam di atas mobil pick up itu.
Dia menegaskan, aksi yang digelarnya tersebut hanya aksi peringatan. Jika tidak mendapat respon dari pemerintah, GNPR mengecam sekaligus mengancam akan turun dengan jumlah massa yang lebih banyak.
"Aksi ini dari panggilan jiwa, penderitaan ini, penderitaan seluruh warga masyarakat Indonesia. Kami membawa slogan, diam tertindas. Bangkit, melawan. Kami meminta kepada rezim untuk mengubah kebijakannya," tegasnya.
Sulaiman Ardi dalam orasinya, menyebut GNPR merupakab wakil umat Islam yang menolak dengan keras kenaikan harga BBM.
"Orang lemah dan kuat harus sama di mata hukum. Sekarang, siapa yang punya uang dan jabatan maka hukum itu menjadi lemah. Demi Allah, kami bukan generasi yang membeci negara, pemerintah, aparat hukum, kami sangat sayang kepada itu semua. Karena kami tahu, asas yang ditekankan Nabi kami. Cinta negara itu bagian dari iman," tegasnya.
Menariknya pada aksi GNPR tersebut, salah seorang mantan teroris Muchtar Daeng Lau yang terlibat kasus pengeboman malam takbiran di dua tempat yakni McDonald's Mall Ratu Indah dan Show Room NK Kalla, Makassar itu terlihat hadir.