Quick win di sini adalah program unggulan yang dimaknai sebagai inovasi yang mudah dilakukan serta manfaatnya cepat dirasakan masyarakat. Kata Indah, quick win diharapkan sebagai momentum awal yang positif untuk mewujudkan smart city yang berkelanjutan.
Bupati Luwu Utara dua periode ini juga mengaku bersyukur bahwa seluruh Perangkat Daerah dapat ikut terlibat aktif dalam penyusunan dokumen masterplan BISA Smart City, mulai bimtek pertama sampai kepada bimtek keempat atau bimtek yang terakhir.
“Yang paling penting sebenarnya adalah komitmen kita bersama dalam mewujudkan Luwu Utara BISA Smart City atau Berdaya Saing, Inovatif, Sinergi dan Adaptif,” jelasnya. Pada kesempatan itu, ia juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Kemenkominfo.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Kominfo atas terlaksananya Bimtek yang dilaksanakan sebanyak 4 tahap dalam 4 bulan terakhir, dengan pendampingan dari Tim Ahli Smart City serta melibatkan Tim Pelaksana dan Dewan Kota Cerdas, sehingga telah tersusun dokumen masterplan Luwu Utara BISA Smart City 2022 – 2032,” imbuhnya.
“Kita semua adalah owner. Nah, sebagai owner, kita semua punya tanggung jawab bersama untuk menyukseskan penerapan smart city di Luwu Utara. Dan dalam smart city ini, posisi kita semua sama dengan tanggung jawab yang telah diatur sedemikian rupa,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sulawesi Selatan, Amson Padolo, menyebutkan bahwa Luwu Utara adalah salah satu daerah kabupaten di Sulsel yang menjadi percontohan untuk penerapan smart city di Indonesia selain Kabupaten Maros