FAJAR.CO.ID, TAKALAR- Defisit gula Indonesia sudah dirasakan sejak lama. Berdasarakan data Kementerian Perindustrian, tahun ini Indonesia defisit gula sebanyak 3,8 juta ton. Impor menjadi solusi instan untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Komunitas Petani Tebu Bersatu (Petebu) menyayangkan hal ini. Dari sisi lahan dan bibit unggul, Indonesia telah memadai. Diperlukan keseriusan dan kerja sama dari berbagai pihak untuk menjawab defisit gula.
Ketua Petebu Sulawesi Selatan, Mappanai Lewa menyatakan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang tepat untuk bisa mengatasi permasalahan defisit gula yang telah lama diderita Indonesia. Mappanai pun meyakini figur tersebut ada pada diri Ganjar Pranowo.
Dia mengatakan, Ganjar adalah sosok pemimpin yang sangat paham dengan permasalahan petani, khususnya petani tebu. Oleh karena itu, Mappanai dan seluruh anggota komunitas Petebu sangat mendukung Gabjar maju menjadi Presiden Indonesia pada tahun 2024.
"Kami selaku petani tebu, mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai bapak petani tebu. Semua petani anggota Petebu akan menguatkan persatuan kita untuk mendukung Bapak Ganjar. Karena petani tebu ini butuh pemimpin yang tegas dan tahu tentang nasib petani tebu. Karena kalau pemimpinnya tidak tahu (tentang pertanian tebu), kita bisa setengah mati," ucap Mappanai, Sabtu (24/9/2022).
Mappanai yakin, Ganjar Pranowo mampu membuat kebijakan terarah untuk memajukan sektor pertanian tebu di Indonesia, serta mampu membangun swasembada gula secara nasional.
"Dia (Ganjar) adalah pemimpin tegas, berkarakter, dan sangat merakyat. Dilihat dari beberapa figur, hanya di Pak Ganjar kami lihat ada figur petani tebu. Dia tahu semua penyakit petani tebu, dia tahu semua penyakit pabrik gula. Sehingga semua elemen bersinergi, saya yakin dia bisa buat petani sejahtera dan pabrik gula makmur, dan negara bisa mencapai swasembada gula," tegasnya.