Sedangkan Lurah Rappokalling, Salma S menyampaikan, dari sekian rumah terbakar, banyak yang ditempat oleh penyewa petak rumah.
“Ini banyak warga kami ada 13 petak, ada yang tidak punya KK, tapi tetap kita daftar karena mereka terdampak,” jelasnya.
Sementara itu, Farida salah satu korban yang pertama kali melihat sumber api dan rumahnya habis terbakar. Dan hanya bisa menyelematkan bentor menutur kronologi peristiwa.
Ia pertama kali melihat asap mengepul, kemudian disusul antena televisi yang jatuh, kemudian api muncul dari ujung lorong.
“Kemudian api menuju ke rumah saya. Hanya bisa menyelamatkan bentor. Saya mau wudhu dan suaminya juga, karena mau salat. Yang bisa saya bawa hanya pakaian di badan. Yang sekarang saya pakai dikasih sama tetangga karena mukena mau salat. Sekarang tinggal di rumah orang yang masih kosong, tapi sebentar sudah mau datang,” sebutnya.
Sementara, Zainuddin warga yang bentornya terbakar, merasa terharu karena akan dibantu kendaraan oleh Pemprov.
“Barang-barang habis semua Pak, ini bersyukur karena Pak Gub mau bantu,” sebutnya dengan mata berkaca-kaca dan mengelus dada. (ikbal/fajar)