Dari 22 hotel itu tersedia 26 kamar kelas presidential suite. Selain itu, juga terdapat alternatif hotel lainnya yang menyediakan 13 kamar presidential suite. Sehingga total bisa menampung hingga 39 tamu VVIP.
Hal lain yang disiapkan panitia adalah unit transportasi listrik. Hal ini sejalan dengan misi mempopulerkan green energy atau energi terbarukan. "Ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dan pencemaran lingkungan," kata Andreas.
Beberapa pabrikan otomotif sudah menyatakan minat menyediakan mobil listrik untuk mendukung pelaksanaan KTT G20 ini. Antara lain Hyundai, Toyota, dan Wuling. "Mobil-mobil itu dipinjamkan oleh perusahaan itu untuk pelaksanaan KTT G20," imbuh Andreas.
Bahkan beberapa pabrikan dan perusahaan lain juga berencana meminjamkan sepeda dan motor listrik. "Hampir semua industri ingin terlibat dan menawarkan dukungan untuk membantu pemerintah Indonesia," ujar Andreas.
G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). Selain Indonesia, anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Saat ini Indonesia memegang tampuk presidensi G20 dengan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Dengan tema itu, Indonesia mengajak seluruh dunia bahu membahu dan saling mendukung untuk pulih bersama, bahkan tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.