Meski angka kemiskinan setiap tahun menurun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sinjai, dari angka 9,28 persen di tahun 2018 menjadi 8,84 persen di tahun 2022, namun diharapkan dengan kolaborasi OPD melalui inovasi “Sibantuki”, kedepan angka kemiskinan dapat menurun secara signifikan.
“Makanya kita semua disini hadir untuk memberikan masukan dan mengevaluasi terkait sistem kita kedepannya. Apa yang perlu kita lakukan, apa yang menjadi kekurangan dari program pengentasan kemiskinan kita,” tambahnya.
Untuk itu, Irwan berharap kerja sama dan keterpaduan antar OPD dalam melakukan program pengentasan kemiskinan melalui sistem yang telah dibangun yakni Aplikasi Sibantuki.
“Jangan sampai setiap OPD jalan sendiri karena dengan kolaborasi kita semua dan dengan sistem ini, pengambil kebijakan bisa memonitoring apa yang dilakukan selama ini,” jelas mantan Kadis Kominfo dan Persandian Sinjai ini.
Sebelumnya, Bappeda Sinjai juga telah melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada admin OPD dan Perangkat Desa yang menjadi lokus pencanangan aplikasi Sibantuki. Bimtek ini dilaksanakan untuk memperkenalkan fitur aplikasi sehingga admin akan mudah menginput data kemiskinan yang merujuk kepada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), serta informasi lainnya yang terintegrasi dalam satu sistem. (sir)