FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Pandemi Covid-19 sejauh ini telah mengubah cara berbelanja masyarakat menjadi online. Karenanya para pelaku usaha ekonomi terutama pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dituntut untuk adaptif mengikuti perubahan yang terjadi.
Apalagi, saat ini sudah ada program pemanfaatan platform belanja online (e-commerce) guna membantu para UMKM lokal untuk meningkatkan visibilitas produk di pasar yang lebih luas.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Sinjai, Bahri saat ditemui, Jumat (30/9/2022) mengstakan bahwa industri e-commerce masih sangat baru. Tapi di tengah pandemi saat ini maka e-commerce dan marketplace diyakini lebih efektif.
Dalam berbagai kesempatan, Pemkab Sinjai juga selalu mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan pemasaran digital sehingga produk yang dihasilkan bisa dikenal lebih luas.
“Sudah ada beberapa pelaku usaha khususnya UMKM kita berikan pelatihan cara memasarkan produknya secara online atau digitalisasi marketing,” jelasnya.
Faktor ini juga didorong oleh tingginya daya beli dan pergeseran masyarakat untuk membeli tanpa tatap muka, hanya dengan menggunakan gadget mereka bisa membeli apa saja yang menjadi keinginannya.
“Alhamdulillah sudah ada beberapa produk UMKM kita sudah bekerjasama dengan beberapa e-commerce, seperti Shopee, Tokopedia, Buka Lapak dan beberapa lainya. Dengan semakin banyak produk lokal dijual secara online juga akan memberikan dampak lebih baik pada UMKM kita kedepan,” tuturnya.
Sejauh ini, ada beberapa upaya yang dilakukan Pemkab Sinjai dalam meningkatkan dan memfasilitasi pertumbuhan UMKM di Sinjai yakni dengan memfasilitasi sertifikasi produk halal, uji mutu, pendampingan, bantuan permodalan dan melaksanakan berbagai jenis pelatihan untuk peningkatan SDM bagi pelaku usaha.