FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan melalui pertemuan Forum Religion Twenty (R20), Indonesia mengajak para pemimpin agama sedunia bergotong-royong mengatasi konflik yang mengatasnamakan agama.
Pertemuan yang menjadi bagian dari Presidensi G20 Indonesia ini akan berlangsung di Bali, 2–3 November mendatang.
"R20 menjadi forum tokoh-tokoh agama, pemimpin-pemimpin agama yang secara efektif mempunyai pengaruh dalam memberikan bimbingan kepada umat masing-masing di berbagai belahan dunia untuk membicarakan secara lugas dan konkret tentang apa yang bisa disumbangkan masing-masing komunitas dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapi dunia saat ini," kata Gus Yahya dalam Konferensi Pers #G20Updates yang digelar Tim Komunikasi & Media G20 secara virtual di Jakarta, Jumat (30/9/2022).
Ia mengatakan, saat ini ada masalah besar yang mendasar terkait hubungan antarkelompok agama.
"Pertemuan R20 diharapkan dapat menghasilkan konsolidasi bagaimana menjaga perdamaian dunia dan meredam segala konflik ataupun kesenjangan yang terjadi di berbagai belahan dunia, terutama yang mengatasnamakan agama," kata Gus Yahya.
Forum R20 di Bali diharapkan menjadi inspirasi bagi kehidupan antar agama secara global. Agama bisa memberikan inspirasi spiritual untuk menjadi solusi bagi berbagai persoalan global.
Sebanyak 30 pembicara dari berbagai pemuka agama dari seluruh negara-negara peserta G20 akan hadir di Forum R20.
PBNU menggagas pertemuan R20. Bertepatan dengan peringatan satu abad organisasi Islam terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama (NU).