Penghapusan honorer, kata Ganjar, harus diikuti pengembangan sumberdaya manusia yang sudah ada karena beban kerja mereka akan bertambah setelah tidak ada lagi honorer.
Sementara, peralihan dengan memanfaatkan teknologi, juga tidak secepat membalikkan telapak tangan. “Kalau itu memang harus dilaksanakan, maka kita menyiapkan SDM-nya agar dia multitalented.
Sehingga mereka bisa bekerja dengan kemampuan-kemampuan mereka. Tentu butuh skill tambahan, tapi itu kan butuh waktu ya. Makanya (penghapusan honorer)tidak bisa dalam waktu pendek,” kata Ganjar Pranowo. (jpnn/fajar)