Budidaya Ikan Nila Menggunakan Teknologi Jet Aerasi

  • Bagikan
Dewi Hikmah Marisda

Prinsip kerja dari pipa venturi, dilengkapi dengan nossel atau yang bisa menciptakan adanya perbedaan tekanan udara luar dengan fluida (air) dalam pipa. Titik tekanan vakum ini, menyebabkan udara (gas) terhisap masuk ke dalam aliran fluida melalui lubang-lubang kecil yang telah disiapkan.

"Nah Aliran fluida yang keluar pada lubang kecil ini, merupakan partikel udara yang lebih kecil daripada ukuran gelembung yang diproduksi oleh aerator biasa," ucapnya.

Ia menambahkan kegiatan tersebut didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui skema Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) tahun anggaran dan pelaksanaan 2022.

"Kegiatan ini juga didukung dan difasilitasi oleh Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Makassar," ucapnya.

Dosen Budidaya Perairan Unismuh Makassar, Farhanah Wahyu menjelaskan, petani juga diedukasi tentang penggunaan teknis budidaya serta bagaimana mencegah penyakit dan hama yang bisa saja muncul pada saat proses budidaya.

"Kami memilih kecamatan Labakkang, diketahui disana banyak petani budidaya ikan. Selain ikan bandeng, ikan nila juga salah satu pertimbangan dibudidaya. Sebab merupakan komoditas ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis," tuturnya.

Selain itu, ikan Nila merupakan komoditas ikan air tawar dengan pertumbuhan yang cepat, memiliki toleransi yang tinggi terhadap berbagai kondisi salinitas, dan mudah berkembangbiak.

Praktisi perikanan dan Analisa lingkungan hidup di Dinas Lingkungan Hidup, kabupaten Pangkep, Ilham Hadianto menjelaskan jika penggunaan Jet Aerasi pada budidaya perikanan, mampu menciptakan lingkungan perairan tambak yang kondusif dan mendukung kualitas air. (wis/fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version