FAJAR.CO.ID, MALANG - Terduga prajurit TNI penendang Aremania di Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022 lalu tetap diproses hukum meski sudah minta maaf.
Sebagaimana diketahui laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/2023.
Pasca laga tersebut, terpantau diperkirakan ratusan suporter turun dari tribune penonton dan menyerbu ke dalam lapangan.
Akan tetapi aparat keamanan yang tidak siap akan hal tersebut, tampak dengan cepat mengambil tindakan kurang mengenakan ke suporter.
Dalam video yang beredar di jagat media sosial, banyak pihak keamanan, baik itu Polisi maupun TNI, bertindak gegabah dengan memukul ataupun menendang suporter.
Hal ini tampaknya menjadi upaya pihak keamanan untuk membubarkan massa, tepatnya suporter, agar tidak bertindak anarkis.
Salah satu kejadian yang mencengangkan ialah salah satu terduga prajurit TNI yang melepaskan tendangan ala kungfu ke Aremania.
Buntut insiden ini, terduga prajurit TNI ini mendapat kecaman dari publik. Terkini bahkan dirinya harus menjalani proses pemeriksaan.
Diketahui yang bersangkutan saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan oleh Polisi Militer Kodam (Pomdam) V Brawijaya, Jawa Timur.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya Kolonel Arm Kusdi ke awak media, Rabu, 5 Oktober 2022.
Kusdi membenarkan bahwa personel bersangkutan memang sudah meminta maaf secara langsung kepada korban di Malang.
Terduga prajurit TNi tersebut minta maaf ke Aremania didampingi oleh Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto.