FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Kesyahbandaran Utama Makassar, Capt. Kristina Anthon, meminta para pekerja yang meakian rutinitasnya di laut, baik tradisional (nelayan), niaga, domestik dan internasional untuk memperhatikan imbauan terkait peringatan cuaca ekstrem maupun gelombang tinggi yang ada.
Hal itu dikarenakan adanya pergantian musim ke penghujan di wilayah Makassar dan sekitarnya. Cuaca ekstrem dipresiksi bisa mengancam keselamatan dunia pekerja di laut atau pelayaran.
Oleh karena itu, apabila ada peringatan terkait cuaca masyarakat diimbau tidak memaksakan diri untuk berlayar. Semua pekerja di laut diminta untuk senantiasa mematuhi protokol keselematan berlayar yang sudah dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang ada.
"Selalu ada update berita cuaca dan tinggi gelombang laut melalui BMKG, ada beberapa kriteria laut tertentu biasanya yang dipetakan. Dari situ dimbau kepada para pelaku pelayaran, khususnya nahkoda maupu navigator untuk memperhatikan berita cuaca yang disampaikan melalui BMKG," ujarnya ditemui Fajar.co.id pada Rabu, (4/10/2022).
Sebagaimana prosedur penerbitan surat persetujuan berlayar, kata dia. Apabila terjadi cuaca ekstrem, maka Syahbandar dapat menunda keberangkatan suatu kapal.
"Setiap mengeluarkan surat persetujuan berlayar, pasti kami selalu mengimbau mengutamakan keselamatan dan jika menghadapi cuaca buruk harus berlindung, ada prosedurnya juga diberikan," ujarnya.
Selain itu, setiap kapal yang berlindung wajib segera melaporkan kepada Syahbandar dan SROP terdekat dengan menginformasikan posisi kapal, kondisi cuaca, tinggi gelombang dan kondisi kapal serta hal-hal penting lainnya.