FAJAR.CO.ID -- Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Malang, Abdul Haris, resmi ditetapkan tersangka atas tragedi Kanjuruhan. Dia pun meminta maaf pada semua pihak karena tragedi Kanjuruhan itu menewaskan 131 orang. Mereka merupakan suporter Arema.
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya karena tidak bisa menangani tragedi itu. Saya minta maaf kepada seluruh keluarga korban, karena tidak bisa menyelamatkan semuanya,” tutur Abdul Haris sambil menangis di kantor Arema FC, Jumat (7/10).
Abdul Haris hadir didampingi manajer Arema Ali Rifky, membantah kabar bahwa pihaknya menjual tiket melebihi kapasitas Stadion Kanjuruhan. ”Sepuluh hari jelang pertandingan, kita cetak sesuai dengan kapasitas, yakni 43 ribu penonton,” ujar Abdul Haris.
Sebelum pertandingan berlangsung, dia mengaku sudah melengkapi semua persyaratan. Di antaranya adalah surat izin keamanan, kesehatan, dan lainnya.
”Semua sudah kita lengkapi. Sudah rapat di Jumat (30/9) malam dengan perwakilan Aremania (suporter Arema) dan mereka sepakat,” ucap Abdul Haris.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut bahwa kapasitas Stadion Kanjuruhan kelebihan 5 ribu orang ketika pertandingan BRI Liga 1 antara Arema vs Persebaya digelar pada Sabtu (1/10).
"Ditemukan fakta juga penonton yang kemarin datang hampir 42.000. Terjadi penjualan tiket over capacity. Seharusnya 38.000 penonton, namun dijual 42.000 (penonton),” ujar Kapolri dalam konferensi pers, Kamis (6/10).