FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Lincolin Arsyad mengungkapkan bahwa, sarjana zaman sekarang ini tidak cukup hanya menjadi orang pandai, namun juga harus inovatif.
"Manusia yang sukses adalah manusia yang mampu berinovasi, mampu bekerja dengan kreasi-kreasi yang baru, bisa menciptakan barang baru, bisa menciptakan teknologi baru inilah yang dinamakan inovasi," tandasnya.
Ia menyampaikan hal itu dalam sambutan Wisuda Diploma, Sarjana, Profesi, dan Pascasarjana ke-77, Sabtu 8 Oktober 2022 di Gedung Balai Sidang Muktamar Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl Sultan Alauddin, Makassar.
Prof Lincolin menekankan bahwa IPK hanya salah satu modal untuk mencapai kesuksesan. Alumni Unismuh, katanya, harus memiliki integrasi dan inovasi, “Bukan hanya pintar, kutu buku, IPK yang tinggi, tapi inovasi, menciptakan sesuatu yang baru, itu baru jempol.”
Ia mengatakan, dirinya hampir seminggu bersama mahasiswa Samarinda untuk kuliah daring di masa covid 19. Hampir tidak ada yang kosong. Hampir semua bisa ia isi kalau tidak bersamaan.
“Nah, inilah kemajuan yang kita nikmati. Itu adalah buah dari inovasi,” Ujar Lincolin.
Menurut dia, kunci kemajuan bangsa adalah inovasi, yaitu Resarch and Development. Hal itu ia gambarkan dari contoh yang diberikan oleh peraih hadiah Nobel dalam bidang Ekonomi, Michael Robert.
“Ketika ia menerima hadiah Nobel, Michael Robert mengucapkan terima kasih pada pokok pikiran ekonom. Michael Robert menggunakan metode matematika ekonomitrika, dia gunakan modal-modal kuantitatif yang para ekonom sebelumnya hanya menggunakan pendekatan kualitatif,” kata Dosen FEB UGM ini.