FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut semua negara G20 cemas akan terjadinya krisis pangan.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Forum Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting (JFAMM) G20 di Amerika Serikat, Senin (11/10/2022),
“Pertemuan antara menteri keuangan G20 dan menteri pertanian hari ini. Ada kesamaan prihatinan kita menghadapi krisis pangan global. Jadi semua negara merasa ini menjadi sesuatu yang membutuhkan perhatian serius,” ungkapnya, Selasa (11/10/2022).
JFAMM merupakan sebagai salah satu rangkaian dari pertemuan G20, sebagai forum berkumpulnya seluruh menteri keuangan dan menteri pertanian negara G20, menyepakati ke depannya akan menumpuh beberapa hal.
“Salah satu yang menjadi rencana ke depan adalah hadirnya mitigasi dan adaptasi terhadap tantangan baru,” jelas Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua priode itu.
Adaptasi yang dimaksud kata Syahrul, salah satunya berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi kedaulatan pangan sebuah negara.
Strategi ini, kata Syahrul, perlu diambil karena dampak pandemi Covid-19 belum berakhir. Ke depan, dunia masih menghadapi krisis karena perubahan iklim dan meningkatkan ketagangan geopolitik.
"Sebagai bagian komunitas global, G20 berkomitmen mendukung penyediaan menyediakan pangan dan memastikan kecukupan gizi serta menjamin pembangunan ekonomi agar tak ada satu pun yang ditinggalkan," katanya.
Lebib lanjut, Syahrul berharap agar pembahasan yang dilangsungkan di negeri Paman Sam itu tidak berhenti sampai di situ saja.