Diduga Cubit Santri hingga Lebam, Oknum Guru Dipolisikan

  • Bagikan

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Sekolah Pondok Pesantren Al-Islah, Muhammad Amin Duddin, menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini.

Dia mengatakan dari informasi oknum guru itu, kalau kronologis kejadiannya berawal saat seluruh santri baru selesai melaksanakan salat asar.

"Jadi biasanya seusai salat, siswa berdiri teratur berdasarkan shaf salatnya. Saat itu, giliran santri di shaf pertama yang berdiri duluan, tetapi ternyata santri Fik juga ikut berdiri dan ketahuan oleh oknum guru. Pembinanya awalnya memberi nasihat, yang akhirnya mencubit," jelasnya.

Amin pun sempat mempertanyakan cara oknum guru tersebut mencubiti santrinya itu. Sebab terlihat banyak bekas luka di dadanya.

"Saya juga heran, kenapa bisa keras sekali bekas cubitannya bisa sampai luka begitu. Apalagi yang bersangkutan tidak memiliki kuku yang panjang," ungkapnya.

Dia juga mengatakan setelah kejadian itu, si oknum guru tersebut telah mendatangi rumah santri dan bertemu dengan orang tuanya untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

"Malam setelah kejadian itu, oknum guru ini langsung mendatangi rumah orang tua santri untuk meminta maaf. Mungkin dia khilaf," katanya.

Ke depannya dia mengaku akan lebih memperbaiki diri lagi dalam membina anak-anak didiknya.

"Kita sudah sering sampaikan, bahkan setiap rapat kita peringatkan ke guru-gurunya supaya dalam pembinaan tidak boleh lagi ada kekerasan. Tapi ya namanya musibah, kita juga tidak tahu akan terjadi hal seperti ini. Yang pasti kami pihak sekolah akan terus berupaya memperbaiki diri," pungkasnya. (Rin)

  • Bagikan

Exit mobile version