Untuk memudahkan para delegasi, pemerintah juga sudah menyiapkan 13 bahasa untuk aplikasi Peduli Lindungi. Antara lain: Indonesia, Inggris, Cina, Rusia, Prancis, Jepang, Korea, Spanyol, Portugis, Jerman, Arab, Italia, dan Turki.
Prosedur berikutnya adalah ketika delegasi tiba di bandara. Petugas akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan memindai aplikasi PeduliLindungi guna mengetahui status vaksinasi seseorang.
Hal yang hampir sama juga dilakukan di lokasi tempat konferensi G20 dilaksanakan. Panitia menyediakan alat tes mandiri (self-test)antigen bagi peserta yang membutuhkan. Layanan ini tersedia di 22 hotel delegasi. "Untuk pengambilan swab PCR bagi VVIP bisa dilakukan oleh tim kesehatan masing-masing," ujar Farchanny.
Aturan khusus, kata Farchanny, diberlakukan untuk delegasi yang menemani dan bertemu dengan para kepala negara selama KTT berlangsung untuk melakukan tes PCR. "Selambat-lambatnya harus dilakukan satu hari sebelum acara," imbuhnya.
Selama penyaringan kedatangan tamu delegasi, Kementerian Kesehatan juga menyiapkan protokol jika terdapat anggota tim yang melebihi suhu normal 37,5 derajat Celcius. Mereka akan dibawa untuk diperiksa lebih lanjut yang disiapkan di terminal kedatangan internasional.
Jika seseorang terbukti sebagai sebagai terduga (suspect) Covid-19, akan dilanjutkan dengan test PCR. Jika ada tamu yang bergejala ringan, ia bisa diisolasi mandiri di hotel atau di rumah sakit yang disiapkan pemerintah. Sementara untuk yang bergejala sedang hingga berat, akan dirujuk langsung ke rumah sakit.