Banyak Proyek Pemkot Makassar Belum Ditender, LIRA Sulsel: Ada Permainan di Pokja

  • Bagikan
Walikota LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Makassar Jemy Nento,

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kota Makassar dinilai sangat berpotensi menjadi salah satu daerah dengan serapan anggaran Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) terendah di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Walikota LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Makassar Jemy Nento, Senin 10 Oktober 2022.

Kekhawatiran Jemy bukan tanpa alasan, sebab dari data yang ia terima pertanggal 7 Oktober 2022 realisasi pengadaan di Kota Makassar baru mencapai sebesar 5 persen.

"Sehingga stimulus yang diharapkan oleh Pemerintah dalam Percepatan Belanja Daerah untuk menggerakkan kembali roda perekonomian khususnya di Kota Makassar tidak tercapai," tutur Jemy.

Apalagi, lanjut Jemy yang patut disayangkan saat Presiden Joko Widodo mengundang seluruh kepala daerah ke Istana Negara dan mengumumkan Kota Makassar sebagai salah satu daerah dengan serapan PBJ terendah di Indonesia.

Mengundang seluruh kepala daerah ke Istana Negara untuk mengumumkan Pemda yang serapan PBJ dan juga Komitmen serta realisasi P3DN terendah telah ditegaskan Jokowi pada siaran persnya.

Rencananya orang nomor satu di Indonesia itu bakal mengumumkan hasil serapan PBJ dari masing-masing daerah pada akhir Oktober 2022 ini.

"Bukan tidak mungkin yah, karena melihat sisa waktu yang sudah mendekati akhir tahun dan serapan anggaran PBJ Kota Makassar masih terbilang rendah," ungkapnya.

Dengan hasil itu, Jemy menilai karena disebabkan banyaknya paket yang belum diumumkan untuk ditender. Diduga proses pengadaan barang dan jasa juga rawan titipan.

"Dapat diyakini banyak pekerjaan fisik tidak mungkin dilaksanakan di Tahun 2022.
Dari hasil penelusuran ternyata banyaknya paket tidak diumumkan oleh ULP, itu karena ULP melakukan konfirmasi kepada penyedia terkait kemampuan pihak penyedia," terangnya.

  • Bagikan