Arief menyebutkan, 70% masyarakat Indonesia belum paham G20. Sementara sisanya, 30%, sudah paham G20. “Ini hasil penelitian dan perbandingannya njomplang, akhirnya Kemendagri turun tangan dan kita disuruh menyosialisasikan G20,” imbuhnya.
Langkah apa yang akan dilakukan Diskominfo-SP? Arief mengatakan bahwa pihaknya akan bersurat ke semua Perangkat Daerah (PD) agar ikut terlibat aktif menyosialisasikan G20 melalui aktivitas atau kegiatan yang dilakukan masing-masing PD.
Kata dia, semua kegiatan PD wajib mencantumkan logo G20 pada setiap spanduk kegiatan dengan menyertakan narasi dukungan terhadap G20. “Ya, sambil menyelam minum air. Kita akan buat surat yang isinya meminta PD menyelipkan logo G20,” terangnya.
“Kita kumpul hari ini untuk menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat. Paling tidak, ada yang bisa kita tindaklanjuti dari hasil zoom dengan Kemendagri,” jelasnya. Selain itu, pihaknya akan menyelipkan narasi G20 pada setiap pemberitaan di website.
“G20 ini sudah banyak yang dibicarakan. Untuk itu, kami meminta semua Perangkat Daerah menyelipkan narasi G-20 pada setiap rilis kegiatan yang dilakukan. Misalnya, Kominfo dalam hal penguatan jaringan internet di pelosok-pelosok desa,” imbuhnya.
Pun Perangkat Daerah lain, juga harus seperti itu, sehingga gaung G20 ini sampai ke masyarakat. “Selanjutnya untuk mendukung G20, kita juga meminta testimoni dukungan Kepala Perangkat Daerah terhadap G20,” pungkas Arief R. Palallo. (*/fnn)