FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Irigasi, bibit dan pupuk, tiga hal yang paling dibutuhkan petani. Tiga hal ini tak bisa diusahakan sendiri petani, harus ada campur tangan pemerintah. Amir Kada, salah satu petani di Sinjai yang merasakan bagaimana tiga hal berpengaruh pada hasil panennya.
Saat ini, sawahnya sudah terhubung dengan irigasi yang bersumber dari Sungai Ponto. Masalah kedua, bibit. Ini kerap kelai menjadi faktor menurunnya produksi padi. Beruntung sejak musim tanam bulan Mei lalu, dia mendapat bantuan bibit dari program Andalan, Mandiri Bibit. Program yang dicanangkan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman untuk meningkatkan produksi pertanian.
Sementara untuk pupuk, dia kini sudah punya kartu tani. Dengan kartu itu bisa mendapat pupuk bersubsidi sesuai harga eceran yang telah ditetapkan pemerintah.
"Yah kalau biasanya 7 karung satu petak, kini naik sampai 9 karung. Bibit Ciherangnya bagus, anakannya banyak dan batangnya kuat. Alhamdulillah ada peningkatan pendapatan, program pemerintah sukses sejahterakan petani," katanya.
Lain Amir, lain lagi Adi Muammar Mirsan. Anak sulung Amir yang bekerja di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang media di Makassar.Kalau bapaknya, butuh pupuk, bibit dan irigasi. Adi malah butuh jalan, akses kesehatan dan ekonomi yang stabil.
Infrastruktur jalan adalah yang utama. Sebab jarak rumahnya di Pattallassang (Gowa) ke kantornya Jalan Urip Sumoharjo sekitar 25 Km. Sehari-hari Adi melintasi poros Malino, Jalan HM Yasin Limpo, Tun Abdul Razak, Hertasning, AP Pettarani dan Urip Sumiharjo. Satu ruas jalan yang menguji kesabarannya adalah Jalan Tun Abdul Razak. Beruntung kini dalam perbaikan sepanjang 1,5 Km oleh Dinas PUTR Sulsel.