FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Rencana pemilihan komunitas waria menjadi duta HIV/Aids oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Sinjai terus mendapat sorotan dari sejumlah kalangan. Pasalnya, hal tersebut tidak sejalan dengan slogan Sinjai sebagai Kabupaten berjuluk Bumi Panrita Kitta'.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sinjai, Fadhillah Marzuki. "Ganti saja Bumi Panrita Kitta' menjadi Bumi Panrita Cakalang, atau apalah namanya," tegasnya, Rabu (19/10/2022).
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Markaz Al-islami ini menegaskan, pernyataan tersebut disampaikan bukan tanpa alasan. Sebab, slogan bumi panrita kitta' sangatlah mulia untuk terus digaungkan. Akan tetapi jika tidak ada komitmen dalam memuliakan slogan tersebut maka apa salahnya kalau diganti saja.
Dia menyarankan, pemilihan duta HIV/Aids tidak perlu menggunakan embel-embel dari komunitas waria seperti dalam surat yang beredar. Karena dengan menyebut transgender berarti mereka mendapat ruang dan itu tidak sesuai dengan Bumi Panrita Kitta'.
"Kalau dipaksakan maka ganti saja apa yang selama ini kita gaungkan. Kalau tidak bisa konsisten lebih baik ganti judul. Kami juga tidak ada beban, ganti saja bumi panrita cakalang atau apalah namanya," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua KPA Sinjai, Andi Kartini Ottong kepada FAJAR.CO.ID melalui pesan WhatsApp menyebut, pemilihan duta HIV/Aids dari komunitas waria penting. Sebab, yang akan mengedukasi dan memberikan sosialisasi agar bisa menanggulangi bahaya HIV/Aids dari kelompoknya sendiri yang paham.