FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Perum Bulog mengadakan Rapat Optimalisasi Penyerapan Gabah Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan penandatanganan komitmen antara Perum Bulog dengan mitra pangan pengadaan di Ballroom Phinisi II Hotel Claro, Kamis, 20 Oktober 2022.
“Ini bahasannya bagaimana mentop up stok level bulog yang hari ini 730 ribu ton. Kemudian ditandatangani kontrak bersama teman-teman penggiling padi, sebanyak 300 ribu ton,” ungkap Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi kepada wartawan usai kegiatan.
Arief mengatakan, dengan jumlah itu, pihaknya sebenarnya berharap agar stok yang dialihkan ke Perum Bulog lebih dari itu.
“Kita sih berharap bisa lebih dari 300 ribu ton yang bisa dibantu oleh teman-teman penggiling padi yang ada di sulawesi selatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arief mengatakan, bahwa Presiden meminta stok minimal 1,2 juta ton.
“Sehingga salah satu upaya yang dilakukan kita berada di Sulsel bertemu bapak ibu dan wali kota yang diharapkan membantu kita semua mengisi cadangan beras kita,” sebutnya.
Adapun potensi panen di Sulsel dari data Badan Pangan Nasional untuk September 2022 sebesar 640.618 ton, Oktober 264.068 ton, November 183.221 ton.
“Ini kita harusnya memberikan applause untuk Sulsel. Mewakili daerah konsumsi seperti Jakarta terima kasih kami kepada Pak Gubernur, ibu dan bapak bupati dan wali kota. Karena kami tidak akan bisa makan dan tidur nyenyak kalau tidak dapat beras dari bapak ibu suplai,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyebut, ketahanan pangan adalah pondasi kuat bagi negara kita Indonesia dan ini ditopang oleh Provinsi Sulsel. Rapat ini merupakan sinergi bersama untuk terus berkoordinasi dalam menyukseskan program Serap Gabah/Beras Petani.