FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Ribuan badik atau kawali dan kris, dipamerkan di Benteng Rotterdam. Senin-Rabu, 24-26 Oktober.
Benda pusaka ini, milik 47 komunitas pemerhati benda pusaka dari Sulselbar, Kalimantan dan Jawa Tengah.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel, Devo Khaddafi mengatakan kalau pameran benda pusaka tersebut, salah satu bentuk pelestarian budaya.
"Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel beserta komunitas pemerhati benda pusaka akan terus menjaga pameran seperti ini," tuturnya.
Sebab melalui pameran, akan terlihat kebesaran budaya, adat istiadat serta perkenalan benda pusaka yang ada di Indonesia.
"Kita berharap dari benda pusaka yang di pamerkan ini, menjadi semacam jendela melihat masalalu kita seperti apa. Kita juga berharap melalui pameran ini generasi milenial lebih mengenal benda peninggalan kebudayaan," tuturnya.
Devo Menjelaskan jika memang saat ini, rutin melakukan pameran-pameran yang menarik dan melibatkan banyak orang. Sebab, hal tersebut salah satu terobosan baru agar masyarakat juga tertarik ke museum.
"Nah lewat pameran badik ini, saya yakin menjangkau kalangan tua hingga muda. Karena rata-rata orang Sulsel sangat senag
Kepala UPT Museum dan Taman Budaya, Zakiyah Assegaf mengatakan ada 47 komunitas yang berasal dari 24 kabupaten/ Kota di Sulsel dan juga ada dari Sulbar, serta Kalimantan dan Jawa Timur yang ikut memamerkan benda pusakanya.
"Kami perkirakan ada ribuan badik, kris dan kawali yang dipamerkan. Sebab satu komunitas membawa lebih dari 20-an badik," tuturnya.