“Di satu sisi, Harvest City membutuhkan brand internasional untuk meningkatkan gengsi kawasannya, di sisi lain jaringan pemasaran Starbuck makin luas. Dan yang paling penting, prospek bisnisnya menjanjikan, karena pontensi marketnya sangat besar. Lokasinya startegis, mudah dijangkau, dan suasana nyaman,” jelas Andry.
Harvest City sendiri, lanjutnya, memiliki land bank 1.350 hektare merupakan kawasan hunian terluas di jalur Transyogi dan dikembangkan dengan konsep kota mandiri. Dengan lahan seluas itu, maka akan semakin banyak rumah dan fasilitas yang akan dikembangkan di Harvest City.
Ke depan Harvest City akan terus melakukan kerja sama strategis dengan investor-investor branded untuk meningkatkan nilai tambah kawasannya. Selain KFC, RM Sarimande, supermarket Narma, dan Roti Bakar 88 Holland Bakery, DI Harvest City juga sudah dibuka Alfamart, Indomaret, Restoran Saung Apung, dan Hobbit Hill.
“Kami berharap, masuknya Starbucks akan lebih menghidupkan kawasan Harvest City dan meningkatkan daya tarik orang untuk tinggal di sini. Sebagai sebuah kota mandiri, Harvest City membangun rumah berbagai segmen yang dibutuhkan masyarakat dan mengembangan fasilitas-fasilitas kota untuk mendukung kenyamanan warganya,” pungkas Andry.