"Rencananya itu nama cafenya Yellow Cafe dan hanya menyediakan produk kopi Mallawa. Sistemnya kami hanya menyediakan coffee maker kepada pengunjung sehingga mereka bisa membuat kopi sendiri dan gratis sampai akhir tahun," aku Ketua Partai Golkar Maros ini.
Dia pun otimisi kalau kopi Mallawa bisa bersaing dengan kopi dari daerah lain.
"Insyaallah kita pastikan, kopi Mallawa, sudah ada di luar Indonesia tahun ini. Makanya kita ingin memperbaiki dari sisi packingannya juga," kata mantan anggota DPRD Maros ini.
Sementara, salah seorang pelaku usaha, Riki menyambut baik kegiatan ini.
Apalagi selama ini yang mereka tahu dipasaran itu hanyalah kopi dari Kabupaten lain.
Dia pun mengaku dengan adanya pelatihan ini karena bisa dapat tambahan ilmu dalam meracik kopi.
Dia berharap dengan adanya pelatihan ia bisa mengolah kopi dengan rasa yang baru.
"Selama ini yang terkenal itu kopi Toraja dan itu memang banyak diminati. Semoga kopi Mallawa ini bisa dijadikan varian baru," pungkasnya. (Rin)