Pulau Salemo merupakan pusat pemerintahan Desa Mattiro Bombang yang memiliki empat pulau yakni Pulau Sakuala, Pulau Sagara, Pulau Sabangko dan Pulau Salemo. Pulau Salemo sendiri yang berstatus sebagai pulau ulama atau pulau religius memiliki dua bangunan Sekolah Dasar, 1 buah Sekolah Menengah Pertama dan 1 buah Sekolah Menengah Atas, serta 1 bangunan Masjid yaitu Masjid Nurul Ulama, yang berarti Cahaya Ulama. Itulah sebabnya Pulau Salemo kerap disebut “Pulau Para Ulama”.
Pulau Salemo merupakan tempat dikadernya sebagian ulama-ulama kharismatik dari Sulawesi Selatan. Terdapat beberapa nama ulama kharismatik yang pernah menebarkan ilmunya, seperti AGH Abdurrahim (puang Walli), AGH Abdullah Betti dan AGH Ismail, yang dianggap sebagai ulama yang mula-mula membuka pengajian di Pulau Salemo.
Selain ulama tersebut di atas, terdapat pula nama ulama lainnya yang ikut mengajarkan dan mengembangkan Islam seperti AGH Abdul Azis, Puang Palili, AGH Muhammad Amin, AGH Muhammad Sanusi, AGH Muhammad, AGH Abdurrasyid, AGH Manajollo-Puang Panrita, dan AGH Minhajuddin.
Para ulama tidak mengajar dalam sebuah bangunan seperti layaknya sebuah Pondok Pesantren. Sistem pengajaran atau pengajian yang digunakan adalah pengajian salafiyah. Pondok mereka adalah rumah pribadi atau rumah warga yang diwakafkan kepada para ulama tersebut.
Pada bulan Safar berdasarkan dengan kalender hijriyah ada budaya yang dilakukan oleh warga Pulau Salemo yang merupakan peninggalan dari para ulama terdahulu yang disebut dengan Cemme' Sappareng yang berarti mandi di Bulan Safar.