Kala Teater Akan Respon 3 Ruang Publik di Makassar dengan Seni Performans

  • Bagikan
Proses laboratorium Proyek Kota dalam Teater yang dilakukan Kala Teater

Setelah melakukan riset terhadap 300 warga kota, proyek Kota dalam Teater menarik sebuah tema besar yaitu, Yang Tidak Terhubung: Warga dan Kota. Tema ini difokuskan pada 4 sub tema yang dinyatakan di ruang publik melalui medium seni performans.

Pertama, fenomena arogansi pengiring jenazah di jalan raya. Performans menyoroti perilaku semena-mena pengiring jenazah yang melanggar aturan lalu lintas, mengganggu ketertiban umum, dan menggunakan kekerasan. Riset menunjukkan perilaku pengiring jenazah tersebut mengakibatkan keresahan dan kerugian warga lain sebagai pengguna jalan. Kedua, peran dan fungsi terminal yang diabaikan. Terminal sebagai ruang publik yang tidak lagi digunakan oleh warga sesuai fungsinya. Peran terminal sebagai ruang pertemuan dan perpisahan antar warga diabaikan akibat beragam persoalan, antara lain fasilitas yang rusak dan kumuh serta munculnya terminal bayangan.

Ketiga, mengenai kontestasi pada pekerja bangunan perempuan. Tema ini menyoroti kontestasi antara laki-laki dan perempuan perihal pekerjaan publik, yakni pekerja bangunan. Hasil riset menunjukkan pekerja bangunan perempuan secara sadar memilih profesi tersebut. Namun, meski telah menggunakan otoritasnya dengan baik, pada praktiknya, pekerja bangunan perempuan tidak mendapatkan upah setara dengan laki-laki dan perempuan dan terjadi diskriminasi. Keempat, fenomena tradisi uang panaik di Makassar. Tradisi uang panaik dalam konteks masa kini dinilai sudah tidak relevan. Hal ini akibat tradisi tersebut tidak lagi dipraktikkan berdasarkan nilai filosofis yang mendasarinya melainkan cenderung sebagai ajang kontestasi materi. Praktik uang panaik dalam konteks kekinian juga membentuk opini bahwa perempuan adalah komoditi pernikahan.

  • Bagikan