Namun belum pasti apakah dalam pertemuan tersebut akan menyebut nama Capres KIB atau tidak. Golkar sendiri masih terus mendorong Ketum Airlangga sebagai Capres. Namun, PPP dan PPP menyebut nama lain. Ray mengatakan siapapun yang nantinya diusung tujuannya satu, yaitu untuk menang.
“Hampir semua partai, bukan cuma yang ada di KIB, tetapi semua partai, rayuan pragmatis jauh lebih kuat dibandingkan rayuan idealisme. Bahwa partai-partai mau menang. Yang paling mungkin membawa mereka menang, yaitu Ganjar yang elektabilitasnya sudah di atas 30 persen,” tegas Ray.
Airlangga Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai KIB akan segera mengumumkan kepastian kandidat yang bakal didukung di Pilpres 2024.
Menurut Dedi, ketika koalisi memprioritaskan kader internal, maka nama Airlangga Hartarto akan potensial muncul. "KIB sebenarnya segera pastikan akan usung siapa, sekurang-sekurangnya untuk internal kader sendiri dan itu paling potensial adalah Airlangga Hartarto, persoalan skema pasangan akan mengikuti dinamika yang ada,” terangnya.
Dedi menjelaskan akan lebih baik ketika Airlangga dideklarasikan secara pasti. KIB akan dengan mudah mengukur kesolidan internal koalisi. "Terlebih, jika Airlangga dideklarasikan secara pasti, ini akan memudahkan KIB mengetahui sejauh mana soliditas internal terbangun," tegas Dedi.
Selain itu, deklarasi itu juga akan mempermudah KIB dalam mensosialisasikan PATEN yang selama ini disebut sebagai program andalan koalisi. "Juga, ini akan linear dengan gagasan program PATEN yang mereka kemukakan, karena program akan lebih mudah dipahami secara elektoral jika sudah jelas tokoh yang akan dipromosikan lebih jauh," pungkas Dedi. (jpnn/fajar)