Ia pun berharap, program ini tidak hanya sebatas persiapan akreditasi saja, tetapi terdapat pula penampingan lainnya bagi PAUD, seperti peningkatan kualitas pengajar. Pada akhirnya, kualitas kelembagaan PAUD dapat meningkat secara konsisten. "Mudah-mudahan juga program ini bisa merata di RA/TK lain di Sulawesi Selatan," tambahnya.
Sementara itu, Manager Bidang Educare Yayasan Hadji Kalla, Suharto Parai, mengungkapkan, tenaga pengajar PAUD saat ini memang membutuhkan pelatihan yang berlanjut pada proses pendampingan. Rata-rata PAUD tidak bisa bergerak lebih cepat salah satunya karena terkendala dalam persiapan untuk penyiapan perangkat akreditasi. Dengan adanya kendala tersebut maka Yayasan Hadji Kalla (YHK) selain melakukan peletihan dan pendampingan maka akan membantu perangkat untuk persiapan akreditasi misalnya printer, alat tulis dan fasilitas semacamnya.
Selama ini, PAUD hanya mengandalkan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) yang nilainya Rp600 ribu per siswa tiap tahun. Jumlah murid di setiap PAUD pun sebenarnya tak seberapa, hanya 30-50 orang per PAUD.
"Tahun ini, ada 13 PAUD yang kita bantu di Sulawesi Selatan. Jumlahnya sama seperti tahun 2021. Kita tentunya berharap, ke-13 sekolah ini nantinya bisa lolos akreditasi seperti sekolah-sekolah yang telah diberikan kegiatan serupa di tahun sebelumnya yang telah kita bantu. Kegiatan serupa akan dilaksanakan di Sulawesi Tenggara dengan melibatkan sekitar 12 sekolah. Diharapkan untuk masa mendatang bisa menyasar seluruh provinsi di mana perusahaan KALLA berada," ungkap Suharto Parai.