Lebih lanjut, Guru Besar Ilmu Hukum ini menyambut dengan senang hati hadirnya ekosistem Kedaireka di dunia pendidikan. Hadirnya RekaPreneur di kampus kata dia, diharapkan dapat mengakselarasi dan meningkatkan minat insan akademik yang bakal berpartisipasi dalam ekosistem kolaborasi inovasi yang kelak menciptakan banyak solusi untuk berbagai tantangan di industri dan masyarakat.
“Ini kesempatan bagi kita untuk menunjukkan bahwa anak-anak Sulawesi Selatan (mahasiswa) punya potensi besar yang pada akhirnya nanti akan berkiprah di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” terangnya.
Selama ini, program Kedaireka juga berkontribusi terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) kampus yang setidaknya berdampak besar pada kiprah kampus. Hal ini sangat membantu dalam pemenuhan IKU 2 yang berkaitan tentang mahasiswa berkegiatan di luar kampus serta pada saat yang sama juga IKU 5 yang terkait hasil riset dosen seperti artikel bereputasi, HAKI dan lain sebagainya.
Dalam kegiatan Pitching tersebut, Prof Hasnawi Haris juga diberikan kesempatan untuk memaparkan terkait potensi UNM terutama perannya dalam penciptaan daya saing. Sementara itu, Prof Rosmini Maru menjelaskan tentang Matching Fund serta Dr Yusring Sanusi memaparkan tentang persiapan seleksi (Pitching, administasi, dan verifikasi kelayakan).
(Arya/Fajar)